Minggu, 27 November 2011

PEREGANGAN

Beberapa gambar peregangan yang bisa dilakukan setelah latihan :
 semoga bisa bermanfaat....
























Minggu, 16 Oktober 2011

Tentang Parkour Serang & Momentnya

Tentang  Parkour Serang

Orang2 yang punya pengaruh di Parkour Serang ;

Nama :  Mujaddid Dini Rahmani
Umur :  20 tahun
Domisili : Serang
Status Latihan : Masih aktif latihan
Info : Mujaddid Dini Rahmani atau yang biasa dipanggil Dini ini bisa dibilang orang yang paling berpengaruh di Parkour Serang. Berbekal hasil ikut latihan Parkour Jakarta yang uda sampe fisik beyond basic, dia perkenalkan Parkour di Serang. Sempat ga diterima, karena dianggap aneh, lompat2 ga jelas, tapi dengan kesungguh2annya bisa dibilang kerja kerasnya selama ini cukup berhasil:D

Nama : Mustamir Amal Walidi
Umur : 19 tahun
Domisili : Serang
Status Latihan : Masih aktif latihan
Info : Mustamir Amal Walidi atau yang biasa dipanggil Amal ini bisa dibilang orang pertama yang suka Parkour setelah promo dari Dini. Banyak faktor yang mempengaruhi dia suka Parkour, salah satu faktornya ialah “tertarik”, alasan yang cukup miris ketika dia mulai mengerti apa itu Parkour dan taat disiplin Parkour,hehe

Nama : Laili Mubarok
Umur : 25 tahun
Domisili : Serang
Status Latihan : Uda ga latihan lagi karena kesibukan2nya sekarang, tapi dia cukup sering ikut latian fisik Parkour
Info : Laili Mubarok atau yang biasa dipanggil abang, bang barok ini ialah Praktisi Parkour pertama yang perfom di tv local Banten, Baraya TV. Mungkin itu awal Parkour Serang dikenal di Serang (media):D

Nama : Ibrahim Bugis
Umur : 22 tahun
Domisili : Papua
Status Latihan : Uda ga latihan lagi karena domisilinya sekarang bukan di Serang lagi
Info : Ibrahim Bugis atau yang biasa dipanggil Baim ini ialah 1 dari 3 orang yang punya ide buat bikin komunitas Parkour di Serang, Baim, Dini dan Amal. Banyak faktor kenapa ide ini harus diimplementasikan, salah satu faktornya ialah “menjadikan Parkour sebagai gaya anak muda di Serang, daripada mojok buat pacaran!”, itu penggalan kalimat yang kami ingat darinya:D

Nama : Sakiban
Umur : 19 tahun
Domisili : Serang
Status Latihan : Masih aktif latihan
Info : Sakiban, nama yang unik seperti orangnya, gayanya, dan semangatnya. Pendek, tapi kalau uda telanjang dada, mmm..bikin ngiri praktisi Parkour Serang yang lainnya, otot dadanya itu loh..ga nahan banget :D
Dia termasuk praktisi yang disiplin, ga pernah ngeluh karena ga dikasih teknik Parkour dari awal dia gabung latihan. Lebih dari 5 bulan dia cuma dikasih latihan fisik, alhasil staminanya bisa dibilang ngalahin praktisi2 Parkour Serang yang lain. Semangat dan taat disilin Parkournya kami acungkan jempol :D

 
Moment Parkour Serang

# Tanggal 24 September 2011, PEMDA Kota Cilegon ngadain acara yang bertemakan “kesenian”, intinya kesenian dan komunitas2 yang ada di Kota Cilegon yang diadain di Krakatau Junction (KJ, mungkin itu nama bekennya,hehe). Acara dimulai dari pagi-malam, Alhamdulillah Parkour Serang dan Parkour Rangkas dapet undangan dari Parkour Cilegon buat perform di acara itu. Dapet kesempatan tampil malam ga menyurutkan semangat kami sebagai praktisi Parkour. Akhirnya bagian kami buat perform dimulai, awalnya sempet kikuk, karena tuan rumah (Parkour Cilegon) ga mulai nge-flow duluan (flow, istilah dalam Parkour yang artinya bergerak mengalir tanpa henti dengan teknik Parkour, dalam hal ini waktu flow dibatasi), tapi terlepas dari itu, secara keseluruhan perfom kami cukup maksimal, apalagi perfom Parkour Rangkas, beuh..mantablah:D
Ini Jamming pertama Parkour Serang:D


# Tanggal 27 November 2011, salah satu praktisi Parkour Bogor berkunjung ke Parkour Serang.


  


Edukasi Parkour

By: Mustamir Amal Walidi, Serang 5 September 2011, 20:45
Tulisan ini muncul karena statement salah satu temen ku, “memang di Serang ada tempat yang ekstrem?”, kurang lebih kaya gitu statementnya. Saya sebagai praktisi/orang yang sedikitnya lebih mengerti darinya merasa perlu meluruskan statement itu.
Parkour, Parkour menurut saya hanya sekedar nama yang diberikan oleh David Raymond Belle (pendiri olahraga Parkour), beliau pernah mengatakan, “Parkour ialah olahraga halang rintang militer”, kurang lebih seperti itu statement DB tentang Parkour, artinya PARKOUR MURNI LATIHAN FISIK! Itu yang saya mau luruskan. JIKA PARKOUR MURNI LATIHAN FISIK, MAKA PARKOUR BUKANLAH OLAHRAGA EKSTREM!

Masih belum bisa terima statement itu? ok saya beri contoh simple tentang itu,

q: Apa respon pertama anda (yang bukan biker) ketika melihat atraksi bikers dunia yang melompati tangga 12 anak kaki tanpa cidera?
a: Takjub, mengerikan, risih, campur2 deh (uda kaya gado2,hehe).

Ada yang uda nangkep maksud contoh yang saya buat di atas?:D
Apa? Bukan itu, Apa? Bukan itu juga, Apa? Tepat banget! Itu maksud saya:D
Jika anda melihat atraksi bikers dunia yang melompati tangga 12 anak kaki tanpa cidera, dan respon pertama anda takjub, mengerikan, risih, dll, artinya anda tidak ikut proses mereka. Maksudnya anda tidak ikut proses mereka ialah karena anda langsung menjudge bahwa olahraga mereka ekstrem, itu keynya saya tulis note ini. Mereka pasti lakukan basicnya dulu, lompat di tempat, lompat ke depan dengan jarak 1m, 2m, melompat ke bawah, terus..terus..terus..step by step sampai akhirnya mereka bisa melompati tangga 12 anak kaki tanpa cidera atau mungkin lebih dari itu!  Begitupun Parkour, ketika anda melihat atraksi Parkour di tv, youtube, atau mungkin liat langsung, respon pertama anda pasti wow, keren, mengerikan, dll..kayanya uda pada ngerti ending note ini deh, yap, tepat banget, Parkour pun ada basicnya, quadro pedal/jalan kucing (persis jalan kaya kucing), pull up, push up, shit up, squad jump, masih banyak lagi deh..

Kesimpulannya, siapapun mereka yang menjudge salah satu olahraga termasuk ke dalam olahraga ekstrem, apapun olahraganya, pasti mereka tidak ikut proses!:D

Kritik dan saran sangat diperlukan:D  
 

Edukasi Parkour

Minggu, 07 Agustus 2011

Para Pendiri dan Momen Berharga Buat Parkour Indonesia.


Para Pendiri Parkour Indonesia.
Tidak semua orang tahu sejarah awal terbentuknya Forum PKID. Perlu diketahui, awalnya forum Parkour Indonesia itu berdiri melalui hasil obrolan terselubung anak-anak Indonesia yang tergabung dalam forum Parkour.net. Forum parkour yang terpercaya saat itu, mungkin sampai saat ini. Karena parkour.net terdiri dari orang-orang yang masih memgang prinsip dan filosofi parkour sesungguhnya yang diajarkan oleh David Belle, bahkan David Belle sendiri banyak menyumbang hasil wawancara berupa artikel di forum itu.

Siapa aja orang-orang dibalik itu? Disini hasil penelusuran gue terhadap mereka. Sebagian masih ada yang tetap berlatih, sebagian lagi ada yang sudah lama menghilang.



Nama : Agus Purwanto
ID Forum : Play On (parkour.net), Brex (PKID)
Asal : Malang
Gabung Forum Parkour.net : 24 Juni 2006
Gabung Forum PKID : 1 Agustus 2007
Status Latihan : Masih latihan.
Keterangan  : Dialah yang pertama kali membuat thread “Anyone in Indonesia” di forum parkour.net. Pria asal Lamongan ini dikenal dengan rambutnya grondong kribo dan tingkahnya yang kayak cacing kepanasan. Pertama kali ngelihat dia, dia cocokan jadi pelawak daripada jadi praktisi parkour. Masih inget video parkour Malang yang jadul nggak?. Kalo ngga salah judulnya “Brex In Action”. Kalo ngelihat video itu gue sempet gue mikir, ini kalo mau buat parkour comedy yang orisinil, ya ini orang jagonya.



Josua Leonard Sihombing
ID Forum : Jls2k5 (Parkour.net), Grenseal Gravity (PKID)
Asal : Bandung
Gabung Forum Parkour.net : 1 Maret 2006
Gabung Forum PKID : 15 Agustus 2007
Status Latihan : Kadang Latihan, Kadang nggak. Keterangan  : Orang Indonesia pertama yang bergabung di forum parkour.net. Bahkan kabarnya udah mulai latihan dari tahun 2006, sebelum Parkour Bandung resmi berdiri. Dia juga terkenal dengan editan videonya yang ciamik dan memiliki cita rasa dan seni.



Prabowo Sri Hayuningrat
ID Forum : Bowo (parkour.net & PKID)
Asal : Jakarta
Gabung Forum Parkour.net : 4 September 2006
Gabung Forum PKID : 15 Agustus 2007
Status Latihan : Kadang Latihan, Kadang nggak.
Keterangan  : Yup, pertama kali ngelihat nich orang, salah satu orang yang powernya paling gede. Salah satu praktisi parkour yang kritis dan terbilang “idealis” parkour-nya.



Lutfi Rifa’i Ardiyan
ID Forum : Radd (parkour.net & PKID)
Asal : Surabaya
Gabung Forum Parkour.net : 19 September 2006
Gabung Forum PKID : 17 Juli 2007
Status Latihan : Hanya Ngefans Parkour. (hahaha) Keterangan  : Ini orang yang buat web dan forum Parkour Indonesia (www.parkourindonesia.web.id). Bertugas sebagai admin. Makanya di forum id-nya warnanya merah. Sampai saat ini gue belum ngelihat mukanya. Belum pernah ketemu. Sayang, dia hanya seorang fans parkour yang memahami parkour dengan baik, tapi tidak turun dan terjun ikut latihan.



Aditya Tirto
ID Forum : Deedzt (parkour.net), Roar (PKID)
Asal : Jakarta
Gabung Forum Parkour.net : 13 Maret 2007
Gabung Forum PKID : 26 Juli 2007
Status Latihan : Masih latihan.
Keterangan  : Adit Master Chef. Siapa yang nggak kenal sama dia. Orang ini adalah orang pertama yang gunain bahasa Indonesia di thread yang dibuat ama Brex di Parkour.net. Dulu waktu PKID berdiri, bisa dibilang dia moderator yang paling aktif di forum PKID. Aktif juga untuk buat-buatin beberapa thread yang ada di forum PKID. Biasanya dia sering balas postingan-postingan pedas di forum dan rajin berantem lewat kata-kata di forum.



Ais Syarif
ID Forum : Bandung Beginner (parkour.net & PKID)
Asal : Bandung
Gabung Forum Parkour.net : 19 Juni 2007
Gabung Forum PKID : 30 Juli 2007
Status Latihan : Masih Latihan.
Keterangan  : Tetap humble. Itu yang bisa gue baca dari lulusan ITB yang satu ini.  Salah satu traceur parkour yang konsisten. Setiap ketemu dia, selalu menggunakan trainingnya berwarna biru. Apa pun bajunya, training selalu warna biru itu. Sempet vakum latihan karena sempat cedera waktu latihan. Tapi sekarang dia kembali lagi dan latihan lagi.



Fikri Yuda Adam
ID Forum : Adamson (parkour.net & PKID)
Asal : Jogjakarta
Gabung Forum Parkour.net : 12 Juni 2007
Gabung Forum PKID : 2 Agustus 2007
Status Latihan : Sudah lama tidak latihan. Keterangan  : Salah satu praktisi lama di Parkour Jogja (waktu namanya udah Jumpalitan atau belum yee? Kurang tau). Ketemu pertama kali di Urban Fest di Jakarta tahun Juli 2008. Dia menghilang sudah cukup lama dari parkour mungkin karena kesibukannya kuliah dan banyak aktifitas lainnya.



Faizal Ardy
ID Forum : Fizz (parkour.net & PKID)
Asal : Surabaya
Gabung Forum Parkour.net : 16 Desember 2006
Gabung Forum PKID : 28 Juli 2007
Status Latihan : Tidak terdengar kabarnya lagi. (Cuma masih sering ngelihat dia online di FB) Keterangan  : Orangnya kecil dan cukup pendiem. Pendiem banget malah. Apa karena mungkin belum akrab. Sekarang, sudah ngga kedengaran lagi kabarnya.
Itulah mereka. Para Founder PKID.

Moment-Moment Penting PKID Juli 2007 - Juli 2011
Juli 2007 –  Pada tanggal 17 bulan tersebut, pertama kali website www.parkourindonesia.web.id berdiri beserta forumnya. Berawal dari obrolan santai 8 orang di salah satu forum parkour internasional, Parkour.net maka lahirlah komunitas Parkour Indonesia.

September 2007 – Para member forum Parkour Indonesia menerima hasil voting dalam pemilihan logo Parkour Indonesia. Hasilnya, desain logo buatan Arks (seorang bomber graffiti, yang bukan anggota parkour) terpilih menjadi logo resmi Parkour Indonesia sampai saat ini.

November 2007 – Parkour Indonesia pertama kali diliput oleh media, dalam harian Kompas dalam judul “Parkour, Seni Melarikan Diri”. Walaupun hanya menampilkan anggota Parkour Jakarta, tapi dalam artikel tersebut yang dibahas secara keseluruhan adalah komunitas Parkour Indonesia.

January 2008 – Penambahan moderator forum Parkour Indonesia yang tadinya hanya dipegang Lutfi Radd (admin) dan Adit Roar (moderator). Muncul nama-mana kayak Bullseye, Bowo, Grenseal Gravity, Brex, sebagai moderator baru.
May 2008 – Artikel “Dilusi” yang ditulis oleh Blane, praktisi parkour asal Inggris diposting pertama kali di forum Parkour Indonesia dan berhasil “menampar” para praktisi parkour di tanah air. Artikel yang ditranslate oleh Emon itu mengubah cara latihan dan menghargai apa yang namanya progress dari latihan.
http://www.parkourindonesia.web.id/forum/viewtopic.php?f=11&t=182&sid=8041c13398bdc60a22c1697cec0d2b80
Juni 2008 – Di akhir Juni tahun 2008, Parkour Indonesia diundang ke event Urban Fest yang diadakan di Ancol. Acara tersebut menjadi tempat silahturohmi awal para praktisi parkour dari Jakarta, Bandung, Jogjakarta, Surabaya, dan Malang.

Maret 2009 – Salah satu founder Parkour Indonesia, Aditya Tirto aka Roar membawa pulang metode latihan yang diserap selama ia menetap di Melbourne, Australia. Metode yang dibawa menyempurnakan semua metode latihan yang selama ini kita dapat, diantaranya lahirnya latihan yang bernama Strenght And Conditioning (S n C).

September 2009 – Thread tentang 1 Juta Push Up diposting untuk pertama kali oleh Emon di forum yang terinspirasi dari Forum Parkour.net. Jumlah akumulasi push up harian para praktisi parkour dijumlahkan dan dipost pada thread tersebut.
http://www.parkourindonesia.web.id/forum/viewtopic.php?f=2&t=1319
September 2009 - Di bulan yang sama, Parkour Indonesia turut serta dalam acara One Giant Leap “global climate jam” yang diselenggarakan Parkour Generation dan Sandbag Organization dengan cara jamming serempak  pada hari yang sama yang melibatkan 3000 praktisi parkour seluruh dunia dari 75 kota di 32 negara.

Oktober 2009 – Jamming Nasional Parkour Indonesia pertama kali diadakan di kota Malang dengan tema “Respect The Environment”. Walaupun hanya dihadiri oleh komunitas parkour se-pulau Jawa, tapi acara silahturohim berjalan dengan lancar.

September 2010 – Salah seorang praktisi asal Bandung, Willy Irawan berhasil mengundang dua praktisi Parkour asal Perancis, Stephane Virgroux dan Thomas Couetdic dari Parkour Generation. Mereka berdua diundang untuk mengisi workshop di acara Jamming Nasional Parkour Indonesia kedua yang diadakan di Bandung.

Desember 2010 – Parkour Indonesia diundang ke acara Talkshow terkemuka “Kick Andy Show” yang dipandu oleh Andy F Noya yang mengangkat sisi positif dari komunitas Parkour.

April 2011 – Menyambut hari Kartini, para praktisi wanita mengadakan acara “Girls Day Out” yang merupakan acara perdana khusus para wanita di Bandung.

Juli 2011 – Dalam rangka menyambut ultah Parkour Indonesia yang ke-4 diadakan jamming serempak di seluruh cabang Parkour Indonesia. Masing-masing peserta mendapat tugas fisik utama Push up 44x/orang dan Quadrupedal 400m/orang.

David Belle bicara Parkour

Tanggal 29 April merupakan tanggal yang istimewa buat David Belle, sosok pria dibalik lahirnya Seni Disiplin bernama Parkour. Terinspirasi dari ayahnya yang seorang veteran Perang Vietnam dan menjadi pemadam kebakaran, pria kelahiran Feecamp 29 April 1973 ini melatih dirinya dan mengembangkan sebuah seni dan displin yang kita kenal sampai saat ini.

Kini aksi-aksi parkour sering di temukan terselip di berbagai tayangan televisi. Di Indonesia, beberapa tayangan komersial juga menampilkannya. Namun situasi itu tidak lantas membahagiakan David Belle. Pria kelahiran Feecamp, 29 April 1973, ini amat memprihatinkan pihak-pihak yang hanya mengkomersialkan Parkour. David yang di kenal sangat rendah hati itu berpendapat, sebuah aksi parkour sangat jauh dari keinginan pamer atau gagah-gagahan. Semangat kebersamaan dan membantu orang lain yang lebih diutamakan. Walaupun David Belle sendiri beberapa kali membintangi beberapa layar lebar dan menjadi bintang iklan dengan gerakan parkour, tapi itu bukan tujuannya berlatih parkour. Beberapa wawancara menjelaskan bahwa beraksi dengan parkour di depan kamera itu sangat berbahaya.

Terhadap seni yang diciptakannya, David memang menanamkan nilai-nilai moral yang seperti “melawan arus”. Misal, baginya parkour adalah sebuah sarana pertahanan diri untuk keadaan tidak terduga. Berbeda dengan ilmu bela diri yang berlatih untuk bertarung (fight), parkour adalah suatu latihan untuk kabur (flight). Argumentasinya, pada situasi tertentu, setiap orang berhak menentukan tindakan terbaik bagi dirinya. Sedangkan filosofi sesungguhnya, solusi kita harus terus bergerak.

Salah satu nilai moral warisan David yang paling di kenal yakni anti kompetisi. Jangan harap ada kejuaraan atau eksibisi untuk parkour. Alasannya, para paraktisi bekerja keras untuk kemajuan bersama, bukan untuk saling mengalahkan. Solidaritas dan rasa saling menghormati terus di kembangkan sebagai individu dan komunitas. Karena itu dalam filosofi parkour, kemenangan dan kekalahan tidaklah berarti apa-apa.

Di bawah ini ada beberapa cara pandang David Belle terhadap parkour melalui quotes yang diambil dari beberapa wawancaranya.
 "First, do it. Second, do it well. Third, do it well and fast — that means you’re a professional."
 Pertama kali, lakukanlah. Kedua, Lakukanlah dengan baik. Ketiga, lakukanlah dengan baik dan cepat. Itu tandanya kamu adalah seorang profesional.
"Obstacles are found everywhere, and in overcoming them we nourish ourselves."
 Rintangan (obstacles) dapat kita temukan dimana saja, dan untuk melewatinya kita harus merawat diri kita.
"If you are in front of a wall that you cannot get past, would you just keep banging your head into the wall?No, you would find a new wall."
 Jika kamu berada di depan sebuah tembok yang tidak bisa kamu panjat, apakah kamu akan terus membenturkan kepalamu ke tembok? Tidak, carilah tembok yang lain.
"A little backflip (backflips), but it’s not part of Parkour, but I like doing this since I did gym.”
 Sedikit gerakan backflip (David mememeragakan backflip), tapi itu bukan bagian dari parkour, tapi saya senang melakukannya semenjak aku ikutan gymnastik
“You have to make the difference between what is useful and what is not in emergency situations. Then you’ll know what is parkour and what is not.”
 Kamu harus bisa membedakan antara yang berguna dan yang tidak berguna di dalam situasi darurat. Dengan begitu kamu akan tahu mana yang parkour dan mana yang bukan.
"So if you do acrobatics things on the street with no other goal than showing off, please don’t say it’s parkour. Acrobatics existed long time ago before parkour."
 Jadi, jika kamu melakukan gerakan akrobat di jalanan tanpa tujuan yang jelas selain pamer, tolong jangan sebut itu parkour. Akrobat sudah ada lebih dulu jauh sebelum parkour.
"My thing from the beginning is to have it be useful, and be able to help others. It’s about being efficient and getting there as fast as you can. If people want to do it more artistically or in a freestyle way, I have absolutely no problem with it — that’s the way it’s going to evolve. It’s not my style, but if it’s other people’s [style], that’s perfect."
Tujuanku dari awal adalah ingin membuatnya menjadi berguna, dan bisa untuk menolong orang lain. Parkour adalah menjadi efisien dan bergerak cepat secepat yang kamu bisa menuju kesana. Jika ada orang yang ingin membuat parkour terlihat lebih artistik atau dalam bentuk freestyle, saya tidak akan begitu mempermasalahkannya, itu adalah cara untuk berkembang. Itu bukan styleku, tapi jika orang lain suka dengan style seperti itu, ya bagus.
"I don’t understand how people want to put themselves into great risk for money. I’ve trained so long and hard for myself, to save people, to protect my family…"
Saya tidak mengerti kenapa ada orang yang ingin menempatkan dirinya pada resiko yang besar hanya untuk uang. Saya melatih diri saya sangat lama dan sangat keras untuk diri saya sendiri, untuk menyelamatkan orang lain, untuk melindungi keluarga saya..
"People get into Parkour now just train in order to do risks for media, I just can’t understand why they would do so."
 Orang-orang bergabung di parkour saat ini hanya berlatih untuk menampilkan sesuatu yang beresiko di media, saya tidak mengerti mengapa mereka ingin melakukan hal itu.
"That was never the goal of Parkour. Money changes people, but that money cannot change my goal, my motivation or why I do this."
Hal seperti itu tidak akan pernah menjadi tujuan dari parkour. Uang dapat merubah orang, tapi uang tidak akan merubah tujuanku, motivasiku atau untuk apa aku melakukan ini (parkour).
"Our aim is to take our art to the world and make people understand what it is to move."
 Tujuan kami adalah untuk memperkenalkan seni ini ke dunia dan membuat orang-orang mengerti apa itu bergerak.

Wawancara David Belle

Artikel berikut merupakan wawancara dengan penjelasan yang luas dan sangat mendalam yang pernah dilakukan bersama David Belle, sang pendiri parkour. Dalam wawancara tersebut David memberikan penjelasan mengenai berbagai macam topik mencakup peralihan profesi dari menjadi seorang pemadam kebakaran hingga menjadi seorang aktor, proses belajar dan latihan parkour yang didapatkan dari ayahnya, dan rencana di masa depan terkait dengan aktivitas parkour dan mengembangkan pengetahuan serta aktivitas lain dalam berbagai segi kehidupan.

Wawancara ini dilakukan hanya beberapa bulan setelah peluncuran film B13 – Ultimatum, dan disebarluaskan kepada publik melalui Australian Parkour Association (Asosiasi Parkour Australia / APA). Ucapan terima kasih secara khusus diberikan kepada Raphael Koster yang telah melakukan wawancara secara langsung dan juga Benjamin Mossé yang telah menterjemahkan wawancara tersebut.
_________________________________________________________________________
Kenapa anda memilih untuk beralih profesi dari sebagai pemadam kebakaran menjadi seorang aktor/stuntman?
Pertama-tama, setelah menjadi seorang pemadam kebakaran, saya bergabung dengan angkatan bersenjata. Saya tergabung dalam infantri militer. Merupakan suatu kebetulan bagi saya untuk tergabung dalam dunia perfilman. Itu bukanlah merupakan sebagai suatu pekerjaan. Bukan sesuatu yang saya ingin lakukan semenjak kecil. Apa yang saya inginkan hanyalah untuk membuat olahraga saya dikenal: yakni agar parkour dikenal dan diakui. Kakak saya pernah menunjukkan video singkat saya kepada media dan mereka pun tertarik, yang akhirnya menggiring saya ke dalam dunia perfilman. Akan tetapi, akting bukanlah sesuatu yang pada dasarnya ingin saya lakukan. Sekarang saya berada di bidang tersebut, saya mencoba untuk dapat menikmatinya dan tidak membuang kesempatan yang diberikan. Jika terdapat kesempatan dalam dunia perfilman, saya akan mengambil kesempatan tersebut. Bila memang tidak memungkinkan, saya akan mencari sesuatu yang lain. Walaupun demikian, saya tidak memikirkan untuk berkarir di bidang tersebut. Saya merasa lebih dari sekedar bahagia dengan “District B13“. Hal tersebut dirasa sudah lebih dari cukup bagi saya untuk dapat menceritakannya kepada anak-anak saya. Pada saat setelah menyelesaikan B13, saya katakan kepada diri saya sendiri: “Kalaupun hanya akan ada satu ini (District B13), saya sudah cukup bahagia karena parkour telah mendorong saya untuk melakukannya; untuk dapat mengenalkan parkour kepada masyarakat umum dan juga membuat saya dikenal.” Untuk kelanjutannya, lebih baik untuk tidak membuat suatu rencana apa yang harus ataupun tidak boleh terjadi.
Anda berbicara seolah-olah anda tidak membuat suatu keputusan pun berdasarkan keinginan anda sendiri, seolah-olah itu semua terjadi dengan sendirinya…
Memang semua terjadi seperti itu… saya tidak memiliki suatu strategi. Saya tak pernah mencoba “menjual” diri saya untuk beraksi dalam film. Saya tidak mengharapkan apa pun. Itu semua bermula dari sebuah film dokumenter yang pernah ditampilkan pada televeisi. Sejak itu, saya hanya mengambil apa yang ditawarkan oleh orang lain. Bahkan pada hal yang terakhir, Prince of Persia, saya tidak meminta pekerjaan itu, mereka yang menghubungi saya setelah saya menyelesaikan film B13 – Ultimatum. Mereka menghubungi saya sekitar empat kali, mendesak saya untuk bekerja sama dengan mereka. Saya sedang mengerjakan film lain saat itu sehingga akhirnya kami menyepakati bahwa saya akan bekerja sama dengan mereka pada waktu-waktu luang yang saya miliki. Parkour kini telah melebur dalam bebagai hal dalam film, setiap kali ada aksi kejar-kejaran ataupun lompatan mereka menggunakan parkour. Kami dengan jelas dapat memperhatikan hal-hal tersebut, lompatan yang mereka lakukan tampak berbeda.
Apakah perbedaan antara menyiapkan diri untuk aksi ketangkasan (stunt) dalam film dan untuk proses latihan?
Saya melakukannya dengan cara yang sama. Parkour… saya sudah selesai dengan hal tersebut. Orang-orang mulai tertarik terhadap seni tersebut, tapi saya telah cukup mendalaminya. Saya juga memiliki ketertarikan pada hal-hal lain. Ketika seseorang membahas tentang parkour, saya tidak akan mengatakan, “Itu sudah terlambat”; umumnya saya akan menjawab, “Seharusnya anda datang ketika saya berusia 20 tahun. Saya sangat termotivasi saat itu… setiap detik dalam hidup saya adalah untuk parkour ketika itu.” Sekarang saya dapat belajar untuk memainkan musik, seperti gitar atau apapun itu; yang terpenting adalah saya ingin belajar banyak hal lainnya. Parkour bukan satu-satunya hal dalam hidup. Beberapa orang mengatakan kepada saya, “Parkour keren! Saya harus bisa melakukannya.” Saya juga memiliki beberapa ketertarikan pada hal-hal yang lain. Parkour merupakan suatu metode latihan yang sebaiknya setiap orang melakukannya karena dapat membantu untuk memindahkan diri kita (bergerak) dalam lingkungan perkotaan (urban) ataupun alam bebas dan belajar untuk beradaptasi diri pada lingkungan tersebut. Bagaimanapun, bagi saya, belajar hal-hal lain seperti memasak merupakan hal yang penting seperti halnya dengan melakukan parkour. Mengetahui bagaimana cara untuk memperbaiki mobil, menolong orang lain yang mengalami serangan jantung, dsb., bagi saya hal-hal tersebut adalah hal yang paling mendasar dalam hidup. Saya tidak seperti penggiat suatu seni bela diri yang pada usia 80 tahun tetap melatih gerakan (pukulan) yang sama terus-menerus. Bahkan pada hal tersebut tampaknya orang tersebut belum bertarung untuk hidupnya dan saya ingin mengatakan kepadanya, “Berhentilah memukul, tenangkan diri, dan hiduplah secara normal; nikmati hidup anda,” karena akan menjadi terlalu kaku bagi seseorang apabila terlalu terfokus pada suatu hal saja… dan saya tidak ingin berakhir seperti itu. Ketika anda mendapatkan ijazah mengenai pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), anda tidak akan bergerak untuk menyelamatkan orang lain setiap hari tapi lebih seperti “jika sesuatu terjadi, saya akan tahu apa yang harus dilakukan.” Saya selalu berlatih parkour dengan mental seperti demikian. Persetan bagi saya apabila ada yang mengatakan kepada saya, “Hey, berikan suatu contoh demonstrasi! atau apa pun lah namanya…” Saya tidak pernah berlatih parkour untuk memberikan suatu pertunjukan atau sekedar pamer. Bagi saya, parkour adalah sesuatu yang bersifat personal. Hanya saja itu menjadi popular dengan sendirinya. Saya bukan orang yang menaruhnya di internet.
Apakah alasan ketidaksetujuan anda dengan Yamakasi adalah karena mereka memindahkan parkour ke dalam film dan pertunjukan?
Tidak. Ketika saya benar-benar memikirkan hal tersebut, tidak ada isu atau persoalan apapun dengan Yamakasi. Saya hanya melakukan latihan yang diajarkan oleh ayah saya. Ketika anda mendengarkan mereka (Yamakasi), mereka akan menjelaskan bahwa mereka melakukan sesuatu yang mereka ciptakan sendiri. Kami semua tinggal di daerah yang sama. Lagipula saat ini grup Yamakasi sudah tidak ada lagi, semuanya telah beranjak pergi; kini disebut sebagai sesuatu yang bernama “Majestic Force”. Ketika eranya Yamakasi, mereka lebih seperti “Kami Yamakasi, dan itu adalah sebuah olahraga”; sekarang mereka bergerak menuju Parkour Generation karena projek tersebut berjalan lancar. Kemudian saya bertanya kepada diri saya sendiri, kenapa hal tersebut terjadi? Kami memiliki olahraga yang sederhana, kenapa semua orang harus memberikan suatu nama yang baru? “Itu seperti parkour tetapi disebut sebagai Free Running…” Tetapi itu tetaplah parkour! Ketika anda pergi ke berbagai negara di dunia anda akan mengatakan “Saya bermain sepak bola ataupun bola voli.” Nama olahraga tersebut tidak berubah. Oleh karenanya kenapa kita harus merubah nama parkour kecuali anda ingin melakukan semacam bisnis dan berharap untuk berkata, “Saya adalah pencipta dari olahraga baru ini, persis seperti parkour hanya saja bedanya anda melompat hanya menggunakan satu kaki” Mengganti satu hal hanya untuk mengatakan anda adalah penemu sesuatu dan dapat menghasilkan uang darinya. Tujuan dari parkour bukanlah untuk menghasilkan uang ataupun menciptakan bisnis. Tidak terdapat suatu tujuan keuangan (finansial) di dalamnya. Parkour seharusnya diajarkan kepada orang-orang yang ingin mempelajarinya. Jika mereka tidak memiliki uang maka itu bukanlah suatu masalah karena anda tidak membutuhkan uang untuk melakukan parkour, cukup sepasang sepatu yang bagus dan itu sudah sudah cukup. Sekarang orang-orang mulai berkata seperti “Perhatian! Akademi akan segera dibuka!” atau “Akan didirikan sebuah Pusat Parkour dan bla bla bla”. Bagi saya, mempelajari parkour adalah di luar (ruangan)! Latihan parkour yang sesungguhnya dilakukan di luar. Anda dapat saja melakukan apapun dengan pusat (pelatihan) tersebut, menambahkan beberapa matras, tetapi pada akhirnya orang-orang akan latihan di luar.
Kepentingan apa yang mendorong anda menciptakan parkour?
Ini merupakan sesuatu yang ayah saya telah ajarkan kepada saya. Saya telah melihat dan mendengar berbagai hal yang telah beliau lakukan sebagai seorang pemadam kebakaran, beliau benar-benar seorang legenda. Saya ingin mengetahui tentang sejarahnya. Terlepas apakah ayah saya memang diberkati maka dengan demikian saya tidak akan mampu seperti beliau, atau karena beliau telah berlatih keras untuk mendapatkan semua kemampuan itu dan dalam hal ini berarti ada suatu hal yang dapat diajarkan kepada saya. Kemudian saya mulai menyadari latihan-latihan yang telah dilakukan beliau. Beliau berlatih seperti latihan yang belum pernah saya lakukan selama hidup saya. Dibandingkan dengan beliau, saya hanyalah anak kecil yang sedang bermain-main. Ketika saya memikirkan semua latihan fisik yang telah dilakukannya, saya berkata kepada diri saya sendiri, “Apakah itu semua adalah harga yang harus dibayar untuk mendapatkan kemampuan seperti beliau? Semua itu terlalu berat!” Banyak orang membayar untuk mendapatkan pelatihan, tetapi dalam perkiraan saya jika ada yang berlatih satu hari saja dengan ayah saya, tidak ada yang akan datang kembali. Itu menunjukkan betapa beratnya latihan tersebut. Terlalu banyak orang berlatih dengan (pikiran) mudah “Ayo ikutan parkour! Keren lho!” Tetapi apabila saya mengajak anda untuk latihan yang sebenarnya, pada akhirnya anda akan menangis. Itu hal yang perlu anda pahami: anda akan menangis, anda akan berdarah-darah, dan anda akan berkeringat seperti yang belum pernah anda alami sebelumnya. Saya tidak berbohong mengenai hal ini. Kemudian anda akan datang kepada saya dan berkata, “Hey, saya ingin belajar parkour, tetapi santai saja, saya tidak ingin terlalu dipaksakan,” kalau begitu lakukan kegiatan lain saja! Ini adalah sesuatu untuk para prajurit. Sebuah metode latihan bagi para prajurit. Hal ini tidak seperti “Saya ingin belajar bertarung; tetapi jangan pukul aku terlalu keras karena aku tidak menyukainya.” Dengan demikian, lakukanlah sesuatu yang lain! Bila anda ingin menjadi prajurit yang sesungguhnya anda harus melewati masa-masa sulit.
Apa kegunaan parkour?
Mudah, kita memiliki dua tangan: digunakan untuk memegang sesuatu. Kita dapat memegang sesuatu untuk memindahkan diri kita sendiri. Kita dapat mengangkat diri kita sendiri. Kita dapat melompat dan lari dengan kaki kita. Kita dapat berenang. Secara insting, anda mengetahui bahwa anda dapat melakukan hal-hal tersebut. Ketika anda berenang anda mengetahui hal itu ada di dalam diri anda. Itu bukan untuk apa-apa. Anda tidak diharuskan untuk menjadi ahlinya, tidak seperti ahli panjat (tebing). Anda tetap dapat mengalami semuanya dan menurut saya itulah hidup. Jangan menutup diri anda sendiri terhadap sesuatu dan berpikir bahwa anda telah menemukan suatu kebenaran dan memahami hidup. Banyak orang membuka pikirannya melalui berbagai hal seperti musik dan melukis, begitu juga dengan parkour. Bagaimana tidaklah penting. Hal yang penting adalah membuka pikiran anda karena anda akan mendapatkan kebebasan melaluinya. Saya pikir ketika anda berlatih parkour, anda akan memahami arti kebebasan khususnya terkait dengan masyarakat. Hal tersebut benar-benar membuka pikiran saya. Tetapi bukan berarti akan memberikan efek yang sama kepada orang lain. Apa yang bagus bagi seseorang tidak selalu bagus bagi orang lain.
Apakah kebebasan dalam parkour?
Setelah sesi latihan yang baik, dan persiapan fisik yang bagus, kita dapat mengetahui kemampuan diri, dengan demikian kita dapat mengembangkan diri tanpa terganggu oleh orang lain. Tetap dengan menghormati yang lain, tapi tidak terganggu oleh yang lain. Sekarang saya harus membenarkan diri sendiri; khususnya kepada para polisi. Akan tetapi, saya juga memahami mereka, ketika mereka melihat saya sedang memanjat sesuatu, mereka akan berpikir bahwa saya telah mencuri. Terdapat banyak masa-masa sulit seperti itu sehingga saya berpikir untuk pindah ke negara lain seperti Thailand atau bahkan ke Inggris, atau di manapun tempat yang tidak menjadikan polisi sebagai suatu persoalan tersendiri.
Bahkan di Inggris?
Ya! Walaupun di sana terdapat banyak sekali kamera (keamanan), polisi mengetahui tentang parkour. Sedangkan di Perancis, ini menjadi suatu persoalan yang menyebalkan walaupun olahraga tersebut dikembangkan di sini (Perancis). Sudah sekitar 10 sampai 15 tahun sejak parkour pertama kali diliput oleh media di Perancis dan tidak ada yang mengetahui tentang hal itu. Saya seringkali ditanyakan hal yang sama berulang-ulang ketika kami berada di jalanan, persis seperti 15 tahun yang lalu ketika semua baru dimulai. Hal ini benar-benar membuat saya kecewa karena persepsi publik tidak dapat berkembang secepat perkembangan yang terjadi di dalam parkour itu sendiri. Seandainya saja kami memiliki sumber daya dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang bagus, sayangnya kami tidak memilikinya. Saat ini semua orang mencoba untuk membuat jalannya masing-masing, kita bergerak dalam suatu lingkaran; tetapi ini bisa saja dilakukan sudah sejak beberapa waktu yang lalu! Saya tidak akan terkejut apabila hal yang saya inginkan akan terjadi pada saat saya sudah berumur 60 tahun dan saya tidak mampu untuk bergerak seperti saat ini. Apa yang ingin saya capai adalah sesuatu yang lebih baik; sesuatu yang dekat dengan jalan. Mungkin suatu tempat berkumpul di luar. Saya ingin membuat suatu yayasan dan mendapatkan 500.000 euro atau bahkan 1.000.000; dengan itu saya dapat berkata, “OK! Mari kita investasikan uang tersebut untuk membuat tempat ini khusus untuk parkour.” Tidak seperti “OK.. bagus.. tetapi saya akan mengambil bagian saya karena saya yang menciptakan disiplin ini.” Tidak! Saya tidak akan mengambil satu sen pun. Jika kami mendapatkan uang tersebut, dikarenakan orang-orang memang menginginkan tempat seperti itu. Dengan demikian, kami akan menggunakan uang tersebut untuk membangun tempat yang diinginkan dan cukup seperti itu saja. Ketika saya sedang memikirkan hal tersebut, dengan uang yang saya miliki hasil dari film dan hal-hal lain, seperti halnya Yamakasi… seandainya saja semua terkumpul, semua (rencana) itu mungkin sudah selesai dilaksanakan. Tetapi sayangnya, semua orang melakukan keinginannya masing-masing, memperdebatkan kembali tentang asal mula semua ini, beberapa tidak mau mengakuinya bahwa berasal dari satu tempat; saat ini kami malah terpecah bukan menyatu.
Saat ini kami berada dalam suatu strategi “Divide and Conquer” (memecah dan menguasai, red.)